Masjid Al-Aqsa
adalah salah satu tempat beribadah agama Islam yang menjadi bagian dari kompleks
bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Kompleks tempat masjid ini (di dalamnya juga
termasuk Kubah Batu)
dikenal oleh umat muslim dengan sebutan Al-Haram Asy-Syarif artinya "tanah suci yang mulia". Tempat ini
oleh umat Yahudi dan Kristen dikenal pula dengan sebutan Bait
Suci, suatu tempat paling suci
dalam agama Yahudi dan Kristen yang
umumnya dipercaya merupakan tempat Bait Pertama dan Bait Kedua dahulu pernah berdiri.
Sejarah
Pra konstruksi
Tempat masjid ini dahulu adalah bagian
perluasan pembangunan bukit oleh Raja Herodes Agung, yang dimulai pada tahun 20
SM. Herodes memerintahkan tukang batu untuk memotong permukaan batu di sisi
timur dan selatan bukit, dan melapisinya. Sisa-sisa pembangunan tersebut saat
ini masih dapat ditemukan di beberapa lokasi.Saat Bait Kedua masih berdiri,
situs tempat masjid saat ini berdiri disebut dengan nama Serambi Salomo, dan tiap sisinya terdapat gudang kuil yang dinamakan chanuyot, yang memanjang
sampai ke sisi selatan bukit.
Konstruksi tiang-tiang kolom besar persegi di
bagian utara masjid serta tembok-temboknya, baru-baru ini ditetapkan memiliki
usia jauh lebih tua daripada yang diperkirakan sebelumnya oleh
peneliti-peneliti terdahulu (berdasarkan tulisan para saksi mata dari masa
itu), yaitu bahwa konstruksi tersebut berasal dari masa kekuasaan Romawi.
Tembok-tembok tersebut diperbaiki kembali atau diperkuat tidak lama setelah
penghancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi.
Struktur bawah tanah bangunan ini berasal
dari masa kembalinya orang Yahudi dan kristen dari pembuangan Babilonia mereka, yaitu 2.300
tahun yang lalu. Situasi politik telah menyebabkan penggalian lebih lanjut di
area tersebut tidak memastikan. Pada saat gempa bumi tahun 1930-an merusak
masjid al aqsa ini, penanggalan atas beberapa bagian yang terbuat dari kayu sempat
dilakukan, yang menunjukkan kurun 900 SM.
Kayu-kayu tersebut adalah cypress (sejenis
cemara) dan akasia. Jenis yang disebut terakhir menurut Alkitab digunakan oleh
Raja Salomo dalam konstruksi bangunan-bangunannya di bukit tersebut pada
sekitar 900 SM. Bersama dengan Bait Suci, chanuyot yang ada ikut hancur oleh
serangan Kaisar Romawi Titus (saat itu masih jenderal) pada tahun 70. Kaisar
Yustinianus membangun sebuah gereja Kristen di situs ini pada tahun 530-an,
yang dipersembahkan bagi Perawan Maria dan dinamakan "Gereja Bunda
Kita". Gereja ini belakangan dihancurkan oleh Kaisar Sassania Khosrau II
pada awal abad ke-7, hingga tersisa sebagai reruntuhan.
Konstruksi Umayyah
Tidak diketahui secara tepat kapan Masjid
Al-Aqsa pertama kali dibangun dan siapa yang memerintahkan pembangunannya,
namun dapat dipastikan bahwa pembangunannya dilakukan pada masa awal
pemerintahan Umayyah di Palestina. Berdasarkan kesaksian Arculf, seorang
biarawan Galia yang berziarah ke Palestina pada 679-82, sejarawan arsitektur
Sir Archibal Creswell berpendapat bahwa Umar bin Khattab mungkin adalah orang
yang pertama kali mendirikan bangunan persegi empat primitif berkapasitas 3.000
jamaah di suatu tempat di Al-Haram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci).
Bagaimanapun juga, Arculf mengunjungi
Palestina pada masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan. Dengan demikian,
adalah mungkin bahwa Muawiyah lah yang memerintahkan pembangunan dan bukan
Umar. Pendapat terakhir ini didukung oleh tulisan dari ulama Yerusalem awal
Al-Mutahhar bin Tahir Al-Maqdisi. Analisis atas panel dan balok kayu yang
diambil dari bangunan ini selama renovasi pada tahun 1930-an menunjukkan bahwa
kayu-kayu tersebut adalah cedar Libanon dan cypress.
Penanggalan radiokarbon
menunjukkan berbagai macam usia, beberapa bahkan setua abad ke-9 SM, yang
menunjukkan bahwa beberapa dari kayu tersebut sebelumnya telah digunakan pada
bangunan-bangunan yang lebih tua.
adalah masjid kuno yang dibangun oleh Sunan
Kudus sejak tahun 1549 Masehi (956
Hijriah). Lokasi saat ini berada di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah. Ada keunikan dari masjid ini karena memiliki menara yang
serupa bangunan candi serta pola arsitektur yang memadukan konsep budaya Islam
dengan budaya Hindu-Buddhis sehingga menunjukkan terjadinya proses akulturasi
dalam pengislaman Jawa.
Sehari-hari, peziarah berkunjung ke masjid
ini untuk beribadah sekaligus ziarah ke makam Sunan Kudus yang terletak di sisi
barat kompleks masjid. Selain itu, masjid ini menjadi pusat keramaian pada
Festival Dhandhangan yang diadakan warga Kudus untuk menyambut bulan suci
Ramadan.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Al-Aqsa
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !